Senin, 13 Mei 2013

KONSTRUKSI GAMBAR BANGUNAN 3 (FIKTIF)


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Semakin banyaknya pelajar Sekolah Menengah Pertama yang melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas, maka semakin mendorong bertambahnya permintaan akan kebutuhan pada sarana dan prasarana Sekolah Menengah Atas terutama pada SMA N 1 Candung.
Sebagai satu-satunya Sekolah Menengah Atas yang berada di Kecamatan Canduang Kab. Agam, peminat sekolah pun meningkat pada tiap tahun penerimaan siswa baru. Hal ini dapat dilihat pada perbandingan jumlah ruangan belajar yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah siswa yang diterima ditiap tahun ajarannya. Bertambahnya jumlah siswa harus berbanding lurus dengan jumlah ruang belajar dan staf pengajarnya. Selain terbatasnya ruangan belajar, sarana dan prasarana pendukungpun harus di adakan demi kelansungan proses belajar menghajar yang efektif karena pemerataan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu prasyarat awal dalam  rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Maka perlu diadakan ruang kelas tambahan, ruang guru, perpustakaan, ruangan kepsek dan wakasek serta wc untuk meningkatan kemampuan agar hasil dari kerja guru ataupun hasil belajar siswa tercapai secara optimal sehingga kebijakan di bidang pendidikan khususnya di bidang sarana dan prasarana dapat lebih tepat arah dan tepat sasaran.

B.     Permasalahan
Adapun permasalahan yang ditemukan diantaranya adalah Banyak ruang kelas yang tersedia tidak sebanding dengan banyak rombongan belajar sehingga tidak semua siswa masuk dipagi hari. Dibutuhkan 7 ruangan belajar tambahan agar semua siswa belajar pagi. Kapasitas ruang kelas melebihi kapasitas maksimum yaitu 32 siswa. Tidak adanya ruangan sebagai tempat bekerja beberapa guru dan istirahat.Wc guru ataupun wc siswa yang tersedia tidak sebanding dengan banyak guru dan siswa.Tidak adanya ruangan untuk kepsek/ wakasek.

C.    Dasar Perancangan
Berikut ini hal yang mendasari perancangan ruangan belajar, ruangan istirahat guru, perpustakaan, ruangan kepsek/wakasek, serta wc di SMA N 1 Candung adalah :
a.       Banyak ruang kelas yang tersedia tidak sebanding dengan banyak rombongan belajar sehingga tidak semua siswa masuk dipagi hari. Dibutuhkan 7 ruangan belajar tambahan agar semua siswa belajar pagi.
b.      Kapasitas ruang kelas melebihi kapasitas maksimum yaitu 32 siswa.
c.       Tidak adanya ruangan sebagai tempat bekerja beberapa guru dan istirahat.
d.      Wc guru ataupun wc siswa yang tersedia tidak sebanding dengan banyak guru dan siswa.
e.       Tidak adanya ruangan  khusus kepsek/ wakasek.



D.    Maksud dan Tujuan
Maksud dari perencanaan dan perancangan ini adalah memperluas wawasan dalam upaya penguasaan ilmu rekayasa sipil khususnya KONSTRUKSI GAMBAR BANGUNAN 3 di jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Padang. Sedangkan tujuannya adalah :
·         Merencanakan dan merancang serta menciptakan fasilitas tambahan yang sesuai dengan instrument sarana dan prasarana (Dit.PSMPDitjend Mandikdasmen ) untuk sebuah sekolah menengah umum, khususnya ruangan belajar, ruangan istirahat guru, perpustakaan, ruangan kepsek/wakasek, serta wc di SMA N 1 CANDUNG.
·         Mampu memodel struktur dan menentukan tata letak bangunan yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar.
·         Menambah wawasan penulis dan pembaca tentang perancangan sebuah bangunan.
·         Memenuhi tugas besar pada mata kuliah KONSTRUKSI GAMBAR BANGUNAN 3 di jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Padang.








BAB II
GAMBARAN LOKASI PERENCANAAN

A.    Gambaran Umum
SMA N 1 Candung yang berdiri di jalan raya Lasi Biaro yang berjarak 15 m dari jalan utama. Namun gerbang di sekolah ini dibuat sejauh 150 m dari dari jalan utama. Hal mempertimbangkan tingkat kebisingan dan kaeamanan sekolah yang dekat dengan pasar lasi. Untuk membangun gedung tambahan yang terdiri dari 7 ruangan belajar, ruangan istirahat guru, perpustakaan, ruangan kepsek/wakasek, serta wc pada luas site ± 342m2, maka alternative yang dipilih adalah bangunan yang direncanakan bertingkat dan setiap ruangan yang direncanakan harus sesuai dengan instrument sarana dan prasarana (Dit.PSMPDitjend Mandikdasmen ).











B.     Lokasi Perencanaan
LOKASI
 



l
`
 





C.    Kondisi Eksisting Tapak




D.    Potensi Lahan
Site merupakan daerah yang cukup baik seiring dengan kepadatan dan pertumbuhan populasi disekitarnya. Site berada di dekat jalan utama dua arah dimana di sepanjang jalan ini terdapat berbagai kegiatan perdagangan seperti toko, rumah makan, dan pasar.
BAB III
STUDI LITERATUR

A.    Tinjauan Umum
Pada tahap perencanaan struktur gedung tambahan ini, perlu dilakukan studi literature untuk mengetahui hubugan antara susunan fungsional gedung dengan sistem structural yang akan digunakan, disamping itu juga untuk mengetahui dasar-dasar teorinya. Selain itu dari segi tapak perencanaan gedung harus disesuikan dengan bangunan persekolahan yang sudah ada agar bangunan terlihat kontras dan harmonis.

B.     Konsep Perancangan
Pemilihan jenis struktur atas (upper structure) mempunyai hubungan yang erat dengan sistem fungsional gedung. Dalam proses desain struktur perlu dicari kedekatan antara jenis struktur dengan masalah-masalah seperti arsitektural, efisiensi, service ability, kemudahan pelaksanaan dan juga biaya yang diperlukan. Dalam pemilihan struktur ditentukan oleh beberapa aspek, diantaranya :
a.       Aspek arsitektural
Aspek arsitektural dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan jiwa manusia akan sesuatu yang indah.
b.      Aspek fungsional
Dalam merencanakan sebuah bangunan harus diperhatikan funsi dari bangunan agar perencanaan struktur dapat dilakukan dengan mudah karena aspek fungsional sangat mempengaruhi besarnya dimensi bangunan yang direncanakan.
c.       Kekuatan dan kestabilan struktur
Bangunan menerima berbagai gaya luar dan gaya dalam. Untuk itu pemilihan struktur harus memperhatikan gaya- gaya yang akan diterima oleh gedung tersebut.
d.      Factor ekonomi dan kemudahan pelaksanaan
e.       Aspek lingkungan
Merencanakan bangunan yang tidak bertentangan dengan lingkungan disekitarnya. Maksudnya agar bangunan yang direncanakan  dapat menimbulkan dampak positif dan tepat fungsi.











BAB IV
METODA PERANCANGAN

Dalam perancangan ini digunakan analisis secara kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis dengan cara mengumpulkan data secara rinci dan sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan dan mengolah serta menganalisi data tersebut. Pengumpulan data dimulai dengan cara survey lansung ke lapangan dan informasi dari pihak sekolah, siswa serta masyarakat sekitar tentang SMA N 1 Candung.

A.    Data
1.      Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh melalui proses pengambilan data secara lansung pada lokasi dengan cara survey lokasi serta informasi dari pihak sekolah, siswa serta masyarakat sekitar tentang SMA N 1 Candung untuk mengetahui aktifitas pemakai bangunan serta ruangan yang dibutuhkan, pengamatan aktivitas dan gaya belajar siswa. Data-data primer yang diperoleh diantaranya :
a.       Ruang belajar yang tersedia 5 kelas permanen dan 2 kelas parallel, sedangkan yg dibutuhkan 12 kelas dan dibutuhkan 7 kelas permanen tambahan.
b.      Kepsek dan Wakasek terdiri dari waka kurikulum, kesiswaan, humas, dan waka sarana prasarana.
c.       Jumlah seluruh siswa tiap tahun ± 400 siswa dan rata-rata 33 siswa/kelas dengan rincian sebagai berikut :
Kelas X terdiri dari 4 lokal yaitu : X1, X2, X3, dan X4.
Kelas XI terdiri dari 4 lokal yaitu : XI IS 1, XI IS 2, XI IS 3, dan XI IA.
Kelas XII terdiri dari 4 lokal yaitu : XII IS 1, XII IS 2, XII IS 3, dan XII IA.
d.      Jumlah guru bidang studi 45 orang
e.       Ruang TU
f.       Satu labor computer
g.      Satu labor IPA (dibagi menjadi 2 kelas parallel)
h.      Musholla

2.      Data Sekunder
Data skunder yaitu data atau informasi yang tidak berkaitan secara lansung dengan objek perencanaan, tetapi sangat mendukung subjek perancangan, diantaranya :
a.       Data pustaka
Data yang diperoleh dari studi pustaka ini baik teori di kelas maupun peraturan dan kebijakan pemerintah menjadi dasar perencanaan sehingga dapat mempermudah dan memperdalam analisis. Data diperoleh meliputi :
·         Data atau literature tentang khawasan dan tapak bangunan sekitar yang digunakan untuk menganalis tapak bangunan yang akan dirancang.
·         Literature tentang lingkungan SMA N 1 Candung yang meliputi fungsi tiap ruang digunakan untuk menganalisa konsep perancangan.
·         Literature mengenai perpaduan antara unsure modern dan konvensional yang mempengaruhi terbentuknya konsep akan menghasilkan sebuah solusi arsitektural yang baik, selaras dan harmonis.
b.      Studi kasus
Adapun bangunan yang dijadikan studi kasus adalah :
·         Bangunan SMK N 5 Padang.
·         Beberapa bangunan yang ada di lingkungan UNP.

B.     Analisis Perancangan
Dalam proses perancangan diperlukan analisis yang sistematis agar hasil perancangan memuaskan perancang dan pemakai. Ada beberapa bentuk analisis, yaitu :
a.      Analisis tapak
Analisis ini meliputi analisis analisis tata ruang dan kondisi tapak. Analisis tapak dimulai dengan mengidentifikasi tapak bangunan sekitar. Analisis tapak juga melingkupi program tapak yang terkait dengan fungsi dan fasilitas yang akan dirancang.

b.      Analisis pelaku dan aktivitas
Dengan menganalisis aktivitas pelaku kita akan dapat mengetahui besaran ruang dan persyaratan tiap ruang.

c.       Analisis pencapaian
Lokasi perencanaan gedung tambahan ( ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, ruangan kepsek dan wakasek serta wc) ini sangat mudah dicapai karena pintu masuk kawasan bukan merupakan jalan umum, sehingga mempercepat sirkulasi masuk

d.      Analisis fungsi
Metoda analisis fungsi yaitu kegiatan penentuan ruang yang mempertimbangkan fungsi dan tuntutan aktivitas sangat besar pengaruhnya ketika menganalisis perancangan.

e.       Analisis dimensi ruang
Analisis ini untuk memperoleh besaran ruang yang sesuai dengan integrasi antara sekolah sebagai lembaga pendidikan.

f.       Analisis pola hubungan antar ruang
Analisis ini berfungsi sebagai pembentuk karakter dari suatu bangunan dan member kontribusi pada konsep perancangan. Analisis ini juga akan membentuk suatu jalur sirkulasi baik interior maupun interiordari bangunan.

g.      Analisis objek rancangan
Analisis ini berisi tentang persyaratan ruang yang berkaitan dengan nilai-nilai yang sesuai dengan bamgunan sekitar antara lain karakteristik ruang, ornamentasi, penghawaan, pencahayaan, dan view dari bangunan.


h.      Analisis kebutuhan ruang
Berupa analisis fisik yang mendukung perwujudan bangunan sesuai dengan pendekatan masalah, yaitu dengan pemunculan karakter bangunan yang selaras dan saling mendukung.

i.        Analisis struktur
Analisis struktur berkaitan dengan bangunan, tapak dan lingkungan sekitarnya. Analisis ini meliputi system struktur dan bahan yang akan digunakan.

j.        Analisis utilitas
Analisis utilitas meliputi system penyediaan air bersih, drainase, jaringan listrik, sistem keamanan dan sistem komunikasi.


C.    Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan setelah analisis konsep perancangan selesai. Tahap ini dilakukan dengan mengkaji ulang kesesuian analisis dan konsep perancangan yang nantinya akan digunakan sebagai acuan desain yang mengacu pada objek yang akan di rencanakan.



a.     Konsep tapak
b.     Konsep utilitas
c.     Konsep fungsi
d.     Konsep pelaku dan aktivitas
e.     Konsep bentuk dan struktur
f.      Konsep penataan ruang
Konsep Rancangan

a.        Analisa tapak                                                                         f.   Analisa dimensi ruang
b.       Analisa pelaku dan aktivitas                                               g.  Analisa objek rancangan
c.        Analisa fungsi                                                                        h.  Analisa struktur
d.       Analisa kebutuhan ruang                                    i.  Analisa utilitas
e.       Analisa hubungan antar ruang
Analisa perancangan
Skunder
Primer
Pencarian Data
Tujuan
Merencanakan dan merancang serta menciptakan fasilitas tambahan yang sesuai dengan instrument sarana dan prasarana (Dit.PSMPDitjend Mandikdasmen ) untuk sebuah sekolah menengah umum, khususnya ruangan belajar, ruangan istirahat guru, perpustakaan, ruangan kepsek/wakasek, serta wc di SMA N 1 CANDUNG.
Rumusan Masalah
a.        Bagaimana merancang bangunan dengan kebutuhan ruang yang besar dalam luas tanah yang terbatas?
b.       Bagaimana menintegrasikan bangunan yang akan dirancang dengan bangunan sekitar agar harmonis dan kontras?

Identifikasi masalah
a.        Terbatasnya sarana dan prasarana di SMA N 1 Candung
b.       Banyaknya minat lulusan siswa SMP yang ingin melanjutkan pendidikan di SMA N 1 Candung
c.        SMA N 1 Candung diharapkan mampu mewadahi kebutuhan pendidikan luar dan dalam Kec. Candung, Kab. Agam.


SMA N 1 CANDUNG
Skema perancangan









Mikro
Makro
 






Desain
                                                                                                                                                                                                                                                                                    Feed back
BAB V
ANALISIS PERANCANGAN
A.    Analisis Tapak
Luas tapak : ± 342m2
1.      Konsep makro
a.      Pengaruh rancangan dengan khawasan
Dengan adanya rancangan bangunan tambahan diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap semangan dan hasil belajar siswa serta kemajuan masyarakat karena memiliki tempat menggali ilmu yang lengkap sehingga mencerdaskan kehidupan bangsa.
b.      Konsep batasan tapak
Karena kondisi luar dari lingkungan sekolah merupakan lokasi yang dekat dengan pasar dan jalan utama maka sekeliling sekolah diberi pagar berupa pasangan ½ bata agar siswa tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan luar seperti cabut dan perkelahian.
c.       Konsep sarana dan prasarana khawasan
Untuk menjunjung tinggi nilai kebersihan dan keindahan, maka disediakan tempat sampah.



2.      Konsep mikro
a.      Pencapaian
Pencapaian menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum dapat ditempuh dengan mudah karena dekat dengan jalan utama. Khawasan ini juga dekat dengan jalan local dipemukiman warga. Pintu masuk khawasan bukan merupakan jalan umum, sehingga mempercepat sirkulasi masuk baik untuk pejalan kaki.

                                                               

150 m
 















b.      Kebisingan
Kebisingan merupakan salah satu unsure penting yang harus diminimalisir dari sebuah bangunan persekolahan terutama untuk daerah yang membutuhkan ketenangan. Area privat yang berada didepan tapak berada dekat daerah publik. Untuk daerah yang memerlukan ketenangan diperlukan alternative ruang kedap suara.





                                                                    TINGGI



TINGGI                                                
RENDAH

RENDAH
 












                                                                                        
c.       View
View merupakan konsep utama yang diperhitungkan untuk menciptakan suasana indah dan nyaman dalam khawasan. Cara untuk menciptakan view yang baik yaitu pada bagian depan khawasan diberi tanaman dan pagar dengan ketinggian 1,5m sehingga tidak menghalangi pandangan dan berkesan mengundang. Konsep ini sebagai nilai keindahan dan interaksi social.
Tampak depan bangunan mengarah pada lapangan sekolah dan mengahadap pada musahalla yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan beraklhak mulia.
Areal semi public dan public seperti ruangan kepsek dan ruangan guru mendapat view yang baik dari halaman sekolah dan musholla. Area public diletakan didepan tapak bertujuan untuk merespon dan member kesan mengundang. Sedangkan bagian belakang tapak tertutup untuk sarana olah raga.          

 








d.      Orientasi Matahari
Untuk ruangan belajar dihindari masuknya cahaya lansung. Alternative yang digunakan adalah pembiasan cahaya melalui vegetasi alami seperti pohon dan bunga.
 














e.       Pola sirkulasi ruang
Melihat tapak bangunan yang sudah ada, karena ruangan menerus dan berdempet satu sama lain memberikan alternatif posisi kozen jendela dan ventilasi diletakan pada sisi terpanjang. Hal ini bertujuan untuk memperindah estetika ruangan karena kozen jendela kaca dan ventilasi dapat dilihat dari depan (tampak depan). Namun kozen jendela kaca di sisi terpanjang bagian belakang, tidak tampak dilihat dari depan (tidak berpengaruh pada tampak depan ruangan) tetapi ventilasi  pada sisi belakang tetap menjadi hal yang penting diperhatikan karena sangat erat kaitanya dengan suhu , sirkulasi udara, dan pencahayaan dalam rungan tersebut. Ventilasi yang dipasang tepat diatas jendela kaca yaitu sekitar 2,5 meter di atas lantai dan begitu pula disisi depan dapat membantu (memudahkan) sirkulasi udara sangat lancar.

 










f.       Konsep pencahayaan
Pencahayaan alami tergantung besar kecilnya bukaan yang digunakan sehingga dengan kapasitas cahaya yang masuk dapat meminalisir pencahayaan buatan. Adapun alternative yang dipilih untuk memaksimalkan pencahayaan adalah sebagai berikut :
·         Melakukan tata massa yang baik agar cahaya dari timur dapat dimaksimalkan
·         Penempatan tumbuhan sebagai penyaring sinar matahari, sebagai bentuk keselarasan dengan alam.
 








g.      Konsep zoning
Penzoningan pada tapak bertujuan untuk menempatkan bangunan berdasarkan sifatnya, yaitu privat, semi public, dan public. Penempatan ini berupa penempatan posisi bangunan, sirkulasi, dan orientasi bangunan.

publik
Semi publik
Private

 











B.     Analisis Aktivitas Pelaku
Analisis perencanaan dan perancangan gedung tambahan bertujuan untuk melengkapai sarana dan prasarana untuk sebuah persekolahan. Untuk itu perlunya di analisis aktivitas pelaku sebagai berikut :
a.      Siswa
Merupakan sekelompok orang sebagai peserta didik yang melaksanakan kegiatan pendidikan dalam kurun waktu tertentu.
b.      Tenaga kependidikan
Merupakan sekelompok orang yang bertugas mengajar dan mendidik dalam proses belajar mengajar dan sekaligus bertanggung jawab terhadap mutu pendidikan di SMA N 1 Candung mulai dari kepala sekolah, guru tetap ataupun guru bantu.
c.       Tenaga non kependidikan
Merupakan sekelompok orang yang dibutuhkan sebagai tenaga penunjang dalam kegiatan sekolah dan bertanggung jawab terhadap tugasnya.
d.      Pengunjung sekolah
Pengunjung sekolah merupakan seseorang ataupun sekelompok orang yang melakukan kunjunagan ke sekolah dalam suatu acara ataupun kepentingan yang bersifat formal maupun non formal.

C.    Analisis Kebutuhan Ruang
Setiap pelaku kegiatan memiliki jenis aktivitas yang berbeda yang akan ditempatkan dalam satu massa bangunan. Kebutuhan ruang dapat dianalisis sesuai dengan INSTRUMEN STANDAR SARANA DAN PRASARANA sbb :
            Sekolah harus memiliki kelengkapan sarpras antara lain:
         Ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang lab. IPA, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan, jamban, gudang, tempat bermain/berolahraga


                          Sekolah memiliki Ruang kelas memenuhi ketentuan unsur-unsur:
·         Banyak ruang kelas minimum sama dengan banyak rombongan belajar;
·         Kapasitas maksimum ruang kelas 32 siswa;
·         Rasio minimum luas ruang kelas 2 m2/siswa (untuk rombongan belajar dengan siswa kurang dari 15 orang, luas minimum 30 m2, lebar minimum 5 m);
·         Memiliki pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan melihat ke luar ruangan.

Sekolah memiliki Perpustakaan sekolah memenuhi ketentuan unsur-unsur:
·         Tersedia ruangan sebagai tempat siswa dan guru memperoleh informasi dari berbagai bahan pustaka, dan tempat pengelola perpustakaan;
·         Luas ruang perpustakaan minimum sama dengan luas satu ruang kelas;
·         Lebar minimum ruang perpustakaan adalah 5 m;
·         Dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca buku

Sekolah memiliki ruang tata usaha usaha sebagai tempat kerja petugas untuk mengerjakan administrasi sekolah, dengan ketentuan:
·         Rasio minimum luas ruang tata usaha 4 m2/petugas dan luas minimum 16 m2
·         terdapat ruang administrasi akademik
·         ruang perkantoran
·          ruang bendahara
·         ruang penggandaan
·         ruang arsip

Sekolah memiliki ruang guru dengan memenuhi ketentuan:
·         sebagai tempat bekerja dan istirahat serta menerima tamu, baik siswa maupun tamu lainnya
·         rasio minimum luas ruang guru 4 m2/pendidik dan luas minimum 48 m2,
·         terdapat ruang diskusi MGMP sekolah
·         terdapat ruang tamu khusus.

Sekolah memiliki ruang pimpinan sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan sekolah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur komite sekolah., petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya, yaitu:
·         ruang kepala sekolah
·         ruang wakil kepala sekolah
·         ruang wakil urusan (minimal 4 )
·         ruang kepala sekolah minimal 12 m2/lebar 3 m





D.    Program Ruang
jenis ruang
sifat
pelayanan
persyaratan ruang
jumlah ruang
publik
semi publik
private
 umum
semi umum
khusus
matahari
view
ketenangan
pencahayaan
ventilasi
R. KEPSEK
1
R. WAKA KURIKULUM
1
R. WAKA KESISWAAN
1
R. WAKA HUMAS
1
R. WAKA SARPRAS
1
R. KONSELING
1
R. GURU
1
R. BELAJAR
7
PERPUSTAKAAN
1
WC
9
R. BK
1



E.     Organisasi Ruang
lt 1
 



lt 2
 



            lt 3
 






TERIMA KASIH